Sleman, Yogyakarta – Khutbah Jumat di Masjid Walidah Dahlan, Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Jumat (20/6/2025), menghadirkan pesan yang menggugah dari Ustadz Dr. Surwandono, S.Sos., M.Si. Mengangkat tema “Menyoal Generasi Manggu?”, sang khatib mengajak jamaah merenungi fenomena lemahnya daya saing dan karakter generasi muda saat ini.

Dalam khutbahnya, Ustadz Surwandono menyoroti istilah “Generasi Manggu”, sebuah metafora yang menggambarkan generasi yang kurang percaya diri, minder, dan ragu tampil di ruang publik. “Mereka sebetulnya memiliki potensi besar, tetapi terhambat oleh rasa malu dan ketergantungan pada kenyamanan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa fenomena ini harus menjadi perhatian serius berbagai pihak, terutama keluarga, lembaga pendidikan, dan komunitas keagamaan. “Kalau tidak disiapkan dari sekarang, kita akan kehilangan generasi penerus yang tangguh dan berdaya saing,” lanjutnya.

Tantangan Zaman Digital

Ustadz Surwandono juga mengkritisi dampak budaya instan dan konsumerisme terhadap anak muda. Ia menyebut bahwa perkembangan teknologi yang pesat tak diimbangi dengan literasi, karakter kuat, dan kesadaran sosial.

“Generasi hari ini terlalu banyak terpaku pada layar, tapi kurang mengenal realitas sosial dan spiritual. Mereka tahu tren, tapi kehilangan arah,” jelasnya.

Menurutnya, pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam harus menjadi benteng sekaligus pondasi pembentukan pribadi yang tangguh. Ia menyerukan agar generasi muda didorong untuk berani berpikir kritis, mandiri, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Solusi: Literasi, Akhlak, dan Keteladanan

Sebagai solusi, khatib mengajak jamaah untuk menumbuhkan budaya literasi dan menanamkan akhlak mulia sejak dini. “Kita butuh lebih banyak contoh nyata—keteladanan dari orang tua, guru, dan pemimpin yang menunjukkan sikap jujur, kerja keras, dan peduli sesama,” tegasnya.

Khutbah ditutup dengan doa agar umat Islam dikaruniai generasi yang unggul—berilmu, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Pesan yang Menggema

Khutbah ini disambut antusias oleh jamaah yang memadati Masjid Walidah Dahlan. Banyak yang merefleksikan bahwa pesan Ustadz Surwandono relevan dengan kondisi saat ini, di mana peran keluarga dan pendidikan sangat krusial dalam membentuk karakter anak muda.

Dengan nada tegas namun penuh harap, Ustadz Surwandono menegaskan: “Mari kita bangkitkan generasi dari ‘manggu’ menjadi unggul. Jangan biarkan masa depan bangsa ini menjadi penonton di negeri sendiri.”