Sleman, Yogyakarta – Ustadz M. Zaid Adnan, S.Ag., M.Ag., dalam khutbah Jumat di Masjid Walidah Dahlan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Jumat (27/6), mengajak mahasiswa dan jamaah untuk memperkuat sisi spiritual di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. Ia menekankan pentingnya membangun relasi yang kuat dengan Allah agar tetap tegar dalam menghadapi ujian hidup.

“Ketika orang kehilangan Allah dalam hidupnya, maka akan terasa hampa, bingung, dan kehilangan arah,” ujar Zaid dari mimbar. Dalam pandangannya, kondisi itu tak jarang dialami generasi muda yang terjebak pada rutinitas akademik dan tekanan sosial.

Khutbah yang berlangsung selama dua sesi itu mengangkat isu kontemporer mahasiswa: stres, ketidakpastian masa depan, dan godaan gaya hidup materialistik. Zaid menyebut gejala itu sebagai tanda perlunya penyeimbangan antara capaian akademik dan kekuatan ruhani.

“Apalah artinya IPK tinggi, jika salat sering ditunda, bahkan ditinggalkan?” ujarnya dalam nada retoris yang menyentuh. Ia mengajak mahasiswa untuk menata ulang orientasi hidup, tidak hanya mengejar sukses duniawi, namun juga kedekatan dengan Sang Pencipta.

Khutbah itu juga menyinggung pentingnya menjaga kebersihan hati dan pikiran. Zaid mencontohkan kehidupan Rasulullah dan para sahabat yang tetap bersikap tenang dalam menghadapi tekanan, karena kuatnya hubungan mereka dengan Allah. “Ketika hati bersih, maka pikiran jernih. Ketika pikiran jernih, maka tindakan pun akan lurus,” katanya.