Sleman – Masjid Walidah Dahlan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menggelar kajian Islam pada Rabu (3/9/2025) bertepatan dengan 11 Rabiul Awal 1447 H. Kajian kali ini menghadirkan Ustadz Talqis Nurdianto, Lc., M.A., Ph.D., dengan tema “Hubungan dengan Saudara”.

Dalam ceramahnya, Ustadz Talqis menyoroti fenomena sosial yang kerap terjadi di tengah masyarakat. “Sekarang yang dekat berasa jauh, dan yang jauh justru berasa dekat. Padahal, hubungan saudara adalah amanah yang harus dijaga,” ujarnya di hadapan jamaah.

Beliau kemudian mengingatkan hadits Rasulullah ﷺ ketika seorang sahabat bertanya tentang amalan yang mampu mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka. Nabi menjawab: “Menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi.”

Menurutnya, hadits ini menegaskan bahwa silaturahmi memiliki kedudukan yang sangat tinggi, bahkan disejajarkan dengan ibadah pokok seperti shalat dan zakat.

Namun, Ustadz Talqis juga menyoroti realitas yang terjadi saat ini. “Banyak orang hanya mengakui saudaranya ketika memiliki status sosial yang baik, jabatan tinggi, atau harta berlimpah. Tapi ketika saudaranya dalam keadaan kurang beruntung, mereka berpaling. Ini jelas bertentangan dengan nilai Islam,” tegasnya.

Menjaga silaturahmi dalam ajaran Islam bukan hanya mempererat hubungan antarsesama, tetapi juga menjadi sebab dilapangkannya rezeki dan dipanjangkan umur. Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini menegaskan bahwa manfaat silaturahmi bukan hanya dirasakan di akhirat, tetapi juga membawa kebaikan nyata dalam kehidupan dunia.

Selain itu, silaturahmi juga menjadi salah satu jalan menuju keridhaan Allah SWT. Dengan menjaga hubungan baik dengan keluarga, kerabat, maupun sesama Muslim, seorang hamba sedang meneladani akhlak mulia Rasulullah ﷺ yang selalu menebarkan kasih sayang dan kepedulian. Dalam konteks masyarakat modern yang cenderung individualistis, silaturahmi menjadi benteng yang menjaga umat dari perpecahan sekaligus sarana memperkuat ukhuwah Islamiyah.