Zero Plastik: Distribusi Daging Ramah Lingkungan
UNISA Yogyakarta tak hanya menekan nilai gotong royong, tetapi juga menegaskan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan: zero plastik. Dalam distribusi lebih dari 2.000 paket daging, panitia secara tegas tidak menggunakan plastik sekali pakai, melainkan alternatif ramah lingkungan seperti besek atau daun pisang (kumparan.com). Ini selaras dengan imbauan Kemenag Bantul dan pemerintah daerah DIY agar wadah daging kurban bersifat ramah lingkungan (jogjapolitan.harianjogja.com). Menurut Ibu Dr. Islamiyatur Rohmah, S.Ag, M.S.I selaku Ketua Panitia, “Kita membagikan 2.000 paket daging kurban. Zero plastik, kita tidak menggunakan plastik. Jadi sebisa mungkin kita kurban ramah lingkungan” (kumparan.com). Langkah ini mendapat apresiasi dari civitas akademik dan masyarakat luas sebagai bentuk kesadaran terhadap pengurangan sampah plastik.
Nilai Gotong Royong Mendalam
Anggota panitia, terdiri dari dosen dan mahasiswa, tampak saling bahu membahu mulai dari penyembelihan, pengemasan dengan alternatif alami, hingga pendistribusian langsung kepada penerima manfaat. Suasana terlihat penuh kehangatan, dibarengi semangat mempererat ukhuwah Islamiyah yang menjadi ruh dari kegiatan ini. Lebih dari sekadar ritual tahunan, qurban di UNISA Yogyakarta menjadi media edukasi sosial dan lingkungan bagi generasi muda – memberi contoh nyata bagi mahasiswa agar peduli terhadap sesama dan planet.
Harapan ke Depan
Dengan kesuksesan penyelenggaraan aktivitas qurban yang menjaga nilai keberlanjutan ini, UNISA Yogyakarta berkomitmen menjadikan tradisi qurban ramah lingkungan sebagai bagian dari budaya kampus. Harapannya, model distribusi tanpa plastik dan kolaborasi antar civitas akan terus menjadi inspirasi bagi institusi lain, memperkuat harmoni antara manusia dan alam.

