Dalam khutbah Jumat yang disampaikan oleh Ust. Muhammad Zaid Adnan, S.Ag., M.Ag., Al-Hafidz, beliau mengangkat persoalan sikap sebagian umat beragama yang menjadikan agama hanya sebagai simbol identitas, bukan sebagai pedoman hidup yang sejati.

Mengacu pada Surah Ali Imran ayat 24, khatib menjelaskan kesalahan fatal kaum Yahudi yang beranggapan bahwa mereka hanya akan disentuh api neraka beberapa hari saja, karena merasa sebagai kaum pilihan Allah. Anggapan ini lahir dari pemahaman yang salah dan tafsir yang menyesatkan dari pemuka-pemuka agama mereka.

Khatib mengingatkan bahwa pandangan serupa juga mulai muncul di tengah umat Islam—yaitu keyakinan bahwa karena termasuk umat Nabi Muhammad SAW, maka masuk surga adalah jaminan, meski tidak menjalankan perintah agama dan terus-menerus melakukan dosa.

Beliau menegaskan bahwa keselamatan di akhirat tidak ditentukan oleh nama agama, tetapi oleh iman yang benar, amal saleh, dan akhlak yang mulia. Agama harus dihayati dan diamalkan secara utuh, bukan hanya dipakai sebagai status sosial atau warisan leluhur.